JADWAL POSYANDU BALITA DAN SUNTIK OUTBREAK RESPONSE IMMUNIZATION DIFTERI ( ORI )


              Maraknya difteri akhir-akhir ini begitu mengkhawatirkan banyak orang. Penyakit difteri tidak mengenal umur baik anak-anak maupun orang dewasa bisa terkena bakteri ini. Oleh karena itu pihak kesehatan dan kader kesehatan desa Kertosari bersama dinas Kesehatan Kecamatan Pasrujambe akan melakukan suntik Outbreak Response Immunization Difteri ( ORI ). Ini adalah imunisasai agar masyarakat desa Kertosari terhindar dari bakteri ini. 



Berikut Jadwal Posyandu Balita dan di dalamnya ada juga kegiatan Suntik Outbreak Response Immunization ( ORI ) yang mana sasarannya adalah usia 1 tahun sampai 20 tahun kurang 1 hari.

Kamis, 14 November 2019 
Titik kumpul :

1. Posyandu Dadapan

2. SDN 1 kertosari dan TK Dadapan

3. Posyandu Krajan dan TK Paud Krajan

4. Dusun Bonpreng dan TK Bonpreng

5. SDN 2 kertosari

6. Posyandu Tesirejo dan Paud Tesirejo




Jum'at, 15 November 2019
Titik kumpul :


1. SMP N 2 Pasrujambe

2. SDN 03 kertosari

3. Posyandu Melati TK dan Paud Melati

4. Posyadu Kamboja


Semoga dengan akan dilaksanakannya Suntik ORI Difteri ini masyarakat desa Kertosari terhindar dari bakteri ORI Difteri. Dan untuk pembaca silahkan share informasi ini kepada tetangga tetangga sekitar. Terima kasih


#difteri #ORI #desakertosari
Read More

MASYARAKAT KENALI GEJALA BAKTERI DIFTERI

Bapak, Ibu Kenali Gejala Bakteri Difteri



Berikut Gejalanya :

- Demam dan Menggigil
- Batuk yang keras
- Kulit Pucat dan dingin
- Berkeringat
- Jantung berdebar cepat
- Nyeri tenggorokan dan suara serak
- Sulit bernapas atau napas yang cepat
- Pembengkakan kelenjar getah bening pada leher
- Lemas dan lelah
- Pilek

Jika mengetahui warga dengan gejala gejala diatas segera laporkan ke petugas kesehatan terdekat. Karena beberapa hari ini bakteri ini menyerang di salah satu sekolah yang ada di kota Malang.
Berikut beritanya :


Siswa dan Guru Bawa Bakteri Difteri, Sekolah Libur




Malang - Difteri jadi ancaman serius di Kota Malang. Ada dua sekolah di kota ini yang terdapat siswa dan guru positif carrier difteri atau orang yang membawa bakteri difteri setelah menjalani swab atau pemeriksaan lendir tenggorokan.

Ada 212 siswa dan 15 guru di Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) I Kota Malang dinyatakan carrier difteri. Sedangkan di SMA Negeri 7 Kota Malang sejauh ini terdapat 42 siswa dan 20 guru positif carrier.

MIN I meliburkan kegiatan belajar mengajar selama satu minggu ke depan sejak Senin kemarin. Sedangkan di SMAN 7 pada Jumat lalu sempat libur aktivitas belajar, tapi Senin kemarin tetap masuk seperti biasa. Namun siswa dan guru wajib memakai masker.

Awal mula temuan kasus di kedua sekolah itu juga sama, berawal dari seorang siswa yang sakit. Setelah itu digelar swab dan hasilnya banyak siswa dan guru dinyatakan positif carrier difteri. Beruntungnya belum ada satu pun positif difteri.

"Belum ada yang positif, hanya dinyatakan membawa bakteri difteri. Kalau tidak ditangani dengan cepat, bisa infeksi atau positif menderita," kata Kepala MIN I, Suyanto dikonfirmasi di Malang, Rabu, 23 Oktober 2019.

MIN I meliburkan semua kegiatan selama sepekan ini, antisipasi agar penyebaran tidak meluas. Sekaligus memberi waktu bagi siswa dan guru yang positif carrier difteri untuk profilaksis atau berobat. Pengobatan sementara ini ditanggung Dinas Kesehatan.

"Jumat kami gelar fogging disinfektan untuk mencegah penyebaran bakteri itu," tutur Suyanto.

Pemeriksaan Ulang


Suyanto menuturkan, minggu depan bakal ada swab massal lagi kepada siswa dan guru di lingkungan MIN I meski sebelumnya sudah dinyatakan negatif carrier. Ini untuk memastikan kondisi kesehatan mereka.

"Nanti kalau ada yang positif lagi ya harus cepat ditangani. Sudah kami sosialisasikan ke orang tua siswa," ujar Suyanto.

Kepala SMAN 7 Kota Malang, Herlina Wahyudi mengatakan, siswa dan guru yang positif carrier difteri diberi waktu libur tambahan hingga kondisi kesehatannya pulih seperti semula. Sedangkan yang negatif tetap masuk seperti biasa.

"Semua baik itu siswa, guru dan karyawan lainnya meski negatif wajib pakai masker dan mengkonsumsi obat selama di sekolah," kata Herlina.

Ia menambahkan, swab ulang juga bakal digelar minggu depan untuk mengecek kondisi kesehatan seluruh siswa, guru dan karyawan sekolah yang sekarang ini sehat–sehat saja. Agar serangan penyakit tersebut tidak meluas.

"Harapan kami semua biaya bisa ditanggung oleh Dinas Kesehatan," tutur Herlina.

Imunisasi




MIN I Kota Malang juga bakal berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk menggelar imunisasi difteri pada bulan depan. Tidak menutup kemungkinan, ada siswa yang selama ini sama sekali belum menerima imunisasi tersebut.

Target kami bulan depan semua 100 persen harus imunisasi. Kalau sudah kan pasti tidak akan ada apa-apa,” ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang Supranoto mengatakan, penanganan cepat berupa pemeriksaan dan pengobatan sudah dilakukan. Dinas juga berencana memberi penyuluhan ke semua sekolah untuk pencegahan.

Agar yang sakit bisa segera sehat, tidak positif difteri. Sekaligus mencegar agar penularannya tidak meluas,” kata Suparanoto.

Dinas Kesehatan mengklaim tiap tahun selalu ada imunisasi untuk siswa kelas 1-6. Sayangnya, Supranoto lupa detil angka anak yang sudah diimunisasi difteri sampai dengan Oktober 2019 ini.

Catatan Liputan6, tiap tahun selalu ada kasus positif difteri di Kota Malang. Pada 2009, ada 39 kasus difteri dengan seorang penderita meninggal dunia. Pada 2010 ada 65 kasus, 2011 ada 42 kasus, 2012 dan 2013 ditemukan 32 kasus, 2014 ada 22 kasus.

Pada 2015, ada 17 kasus dengan seorang meninggal dunia. Kasus difteri naik di 2016 dengan 31 kasus dan dua orang meninggal dunia. Pada 2017 ada 17 kasus difteri. Namun untuk angka kasus positif difteri pada 2018 dan 2019 belum didapat.


#Difteri #carrier difteri



Sumber : liputan6

Read More

PEMBERANTASAN SARANG NYAMUK DESA KERTOSARI

          Rutinitas yang dilakukan oleh Kader Posyandu Kertosari yang dilakukan setiap bulan ini adalah Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Kamling Demam Berdarah (DBD). 

          Kegiatan kali ini dilakukan di dusun Kebonan bersama Dinas Kesehatan, Dokter Sukma Atmaja, Perawat Desa Kertosari, Kader Kesehatan Posyandu, adek adek SBH Pasrujambe, Kepala Dusun, RT dan RW. Sejumlah 106 rumah sudah diperiksan dan hanya 2 rumah yang positif ada jentik. Bisa dikatakan juga 98% dari 106 rumah tersebut dinyatakan bebas dari sarang nyamuk, tapi meskipun begitu para kader kesehatan kertosari selalu mensosialisasikan dan memantau secara berkala agar hidup sehat selalu diterapkan oleh seluruh warga desa Kertosari. 

            Semoga dengan selalu rutinnya kegiatan kesehatan ini terus bisa menjaga dan meningkatkan taraf kesehatan warga desa Kertosari dan menjadi desa yang hebat, sehat, dan kreatif.


Foto-foto Kegiatan PSN :






 

#kimdesakertosari







Read More

GREBEG SURO DESA KERTOSARI JADI AJANG PARIWISATA

            Pemerintah Desa Kertosari pada hari Rabu, 25 September 2019 menyelenggarakan acara Grebeg Suro. Grebeg Suro ini bukannya tanpa alasan acara ini diselenggarakan berlatar belakang karena sebelumnya pada tahun 2017 Kertosari pernah menyelenggarakan acara dengan konsep yang sama tapi nama acara yang berbeda yaitu dulu itu adalah Grebeg Nusantara Kirab Merah Putih. Pada saat itu dihadirkan Kereta Kencana dan 60 Pasukan Keraton Ngayogyakarta.

           Grebeg Suro ini untuk menghormati dan memberi do'a untuk tokoh yang sangat dihormati masyarakat Kertosari yaitu Raden Bagus Joyo Dipo ( Mbah Dipo ). Mbah Dipo adalah Seorang ulama linuwih yang membawa pasukan kesultanan mataram islam ke bumi Pasrujambe dan membuat markas disana sekaligus yang menjadi cikal bakal desa Kertosari, Pasrujambe, Tumpeng dan Joyokarto atau sekarang lebih di kenal dengan Jokarto. selain itu juga sebagai simbol dan do'a keselamatan dan kemakmuran masyarakat desa Kertosari.
 

            Sebelumnya pihak desa mengusulkan untuk satu RW membawa tumpeng Agung tapi antusias masyarakat yang begitu besar mereka ingin satu RT satu Tumpeng jadi terlihat ada 23 Tumpeng Agung yang dibawa masyarakat desa Kertosari. Acara ini dimulai pagi dengan senam bersama di depan kantor Balai Desa Kertosari dilanjutkan jalan santai menuju makam mbah Dipo setelah sampai dimakam terlihat ritual do'a sudah selesai dan bersiap berangkat. Sebanyak 23 Tumpeng Agung yang berupa Palawijo, Buah-buahan dan nasi tumpeng siap dikirab menuju balaidesa diikuti oleh peserta jalan sehat. Barisan Banser Lumajang juga mengawal acara kirab ini.
 


Setiba di Balaidesa 23 Tumpeng Agung ditata diiringi sholawatan dari grup Albanjari Mawadah dusun Krajan Desa Kertosari. Sebelum Grebeg dimulai dilakukan Pelepasan burung Merpati dari kelompok-kelompok pecinta burung merpati se kecamatan Pasrujambe. Masyarakat terlihat sangat antusias berebut Tumpeng Agung yang sudah dido'akan. Setelah acara grebeg Tumpeng dilanjutkan dengan undian Berhadiah.
 

Menariknya di acara ini terlihat wisatawan luar negeri dari negara Belgia hadir untuk melihat acara ini dan menariknya bule ini dipersilahkan untuk bersama-sama melepas burung merpati yang jumlahnya ratusan ekor burung merpati.
 
 

Semoga acara Grebeg Suro ini menjadi acara tahunan desa Kertosari dan kedepan akan diselenggarakan yang lebih meriah lagi, yang bisa menampilkan kesenian-kesenian adat dan bisa menjadi destinasi wisata desa Kertosari. Terima kasih kepada Pemerintah desa Kertosari dan seluruh masyarakat desa Kertosari yang secara gotong royong berpatisipasi memperlancar acara ini.
 
 



(kofan)
Read More